Halaman

Selasa, 05 Februari 2013

BULAN RABBI'UL AWAL

Beberapa waktu yang lalu umat islam telah memperingati hari kelahiran nabi besar Muhammad SAW. Walaupun agak terlambat, kita akan share sedikit tentang bulan kelahiran Nabi, yaitu bulan Rabiul Awal, juga tentang boleh tidaknya mengadakan peringatan ‘Maulid Nabi’ seperti yang banyak dilakukan di oleh masyarakat muslim di Indonesia.

Bulan Rabi'ul Awwal adalah suatu bulan yang bersejarah di dalam kehidupan manusia, karena pada bulan ini atau tepatnya pada hari Senin (Isnain) tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta. Beliau adalah junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Bahkan pada tanggal tersebut juga merupakan hari Hijrah Nabi, dan hari meninggalnya nabi Muhammad SAW (Senin, 12 Rabiul Awwal 11 H/ 7 Juni 632 M).

Makna hari lahir Rasulullah antara lain:

1. Di sebuah Hadist disebutkan bahwa “Allah SWT menciptakan pepohonan dihari senin “. Hal ini memiliki makna bahwa Allah menciptakan dan menurunkan rezeki bagi manusia agar manusia dapat bertahan hidup, yaitu pada hari Senin. Maka dengan lahirnya Rasulullah SAW di hari itu, itu adalah sebagai kebahagian bagi semua (Qurratui ‘uyun), dan tidak diragukan lagi bahwa hari Senin adalah hari yang penuh barakah dan menjadi barakah karena kelahiran seorang Rasul yang mulia. Beliau telah ditanya tentang hari ini kemudian menjawab: “Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan”.

2. Asal mula kata Rabi’ memiliki makna optimis atas datangnya sang pembawa kabar gembira bagi umatnya.
Untuk memperingati kelahiran Rasulullah, umat Muslim biasanya mengadakan acara ‘Maulid Nabi’ dengan cara berkumpul bersama di masjid, majelis ta’lim, dan tempat-tempat lainnya untuk berdoa dan bersholawat bersama. Dan para ibu biasanya menyiapkan masakan yang berlebih untuk dibagikan kepada tetangga dan sesama. Untuk peringatan Maulid Nabi di hari atau malam tertentu bukan merupakan sunnah. Barang siapa yang meyakini hal tersebut maka telah mengada-ngada di dalam agama (melakukan perbuatan bid'ah).

Terdapat beberapa dalil dan hadist yang menjadi landasan bahwa peringatan Maulid Nabi dibolehkan, antara lain:

1. Rasulullah SAW telah memuliakan hari kelahirannya, dan bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya yang sangat besar kepadanya, dan telah mengutamakannya sebagai makhluk yang paling utama di dunia, karena semua yang ada di dunia ini telah gembira karenanya. Beliau mengungkapkan kegembiraan tersebut dengan berpuasa di bulan itu. Seperti yang disebutkan dalam Hadist oleh Abi Qatadah RA: "Rasulullah SAW ditanya tentang puasanya di hari senin?" dan Rasul menjawab: "Di hari itu aku dilahirkan, dan di hari itu pula Allah menurunkan wahyu kepadaku".

2. Gembira dan senang dengan adanya Rasulullah SAW adalah sesuatu yang dianjurkan oleh Al-Qur'an, yaitu firman Allah SWT:

" Katakanlah dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya , hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (Q.S Yunus : 58)".

Allah SWT telah memerintahkan kita untuk bergembira atas rahmat yang Allah berikan kepada kita. Sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah rahmat yang paling mulia dan yang paling besar bagi kita.

3. Peringatan maulid Nabi adalah perbuatan yang tidak ada di zaman Rasul SAW, maka hal tersebut adalah bid'ah akan tetapi bid'ah hasanah. Karena perbuatan ini mempunyai landasan syara', serta berada dibawah naungan qowa'id kulliyah (asas yang mencakup semuanya). Maka hal ini adalah bid'ah dari segi perkumpulannya, tidak dari segi perorangannya.


Peringatan Maulid Nabi saat ini mungkin banyak dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat. Sebaiknya tidak perlu merayakan peringatan kelahiran Nabi dengan acara Maulid Nabi seperti yang umum dilakukan masayarakat saat ini (sedemikian rupa, hingga menyerupai ‘peringatan kelahiran Tuhan’ pada agama lain). Tapi kita harus selalu mengingat Nabi setiap waktu, dan memperbanyak sholawat pada hari kelahiran Nabi tersebut. Karena nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam).

Sumber:

Keutamaan Bulan Rabiul Awwal (http://aura-hikmah.blogspot.com)

Keutamaan Bulan Rabi’ul Awwal (http://murodin.mywapblog.com)

Peristiwa Bulan Rabiul Awwal (www.mediafire.com/?fmmydjdm0vy)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;