Halaman

Sabtu, 23 Februari 2013 0 komentar

Sahabat Anas bin Malik


“Ya Allah, limpahkanlah harta dan anak kepadanya dan keberkahan untuknya.”

(Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk Anas bin Malik)

Usia Anas masih sangat muda, ketika ibunya al-Ghumaisha mentalqinnya dengan dua kalimat syahadat. Ibunya mengisi hatinya yang bersih dengan kecintaaan kepada Nabi al-Islam Muhammad bin Abdullah.

Maka di benak Anas pun mulai tumbuh rasa cinta kepada Rasul sekalipun dia belum pernah bersua dengan Nabi yang mulia tersebut, hanya mendengar kisah beliau sebatas dari orang ke orang.

Tidak mengherankan, karena terkadang telinga lebih dulu merindukan sesuatu daripada mata.

0 komentar

Umair bin Wahab


ungguh Umair telah menjadi seseorang yang lebih aku cintai dari sebagian anak-anakku.” (Umar bin al-Khattab)

Umair bin Waham al-Jumahi pulang dari Badar dengan selamat, namun dia meninggalkan anaknya di belakangnya sebagai tawanan di tangan kaum muslimin.

Umair khawatir kaum muslimin akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap anaknya atas dosa-dosa bapaknya, menyiksanya dengan siksaan terburuk sebagai balasan atas penderitaan yang telah dia timpakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sebagai hukuman atas siksaan yang telah dia timpakan kepada para sahabatnya.

0 komentar

Hudzaifah bin Yaman


Nasihat Nabi yang Agung

Hudzaifah radhiallahu ‘anhu selalu berjalan di atas sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala hal. Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya biasa datang kepada Nabi untuk bertanya tentang kebaikan. Akan tetapi, Hudzaifah radhiallahu ‘anhu datang kepada Nabi untuk bertanya tentang kejahatan karena khawatir jatuh ke dalamnya.

Hudzaifah telah diberikan kecerdasan dan kebijaksanaan yang membuatnya mengetahui bahwa kebaikan-kebaikan di dunia ini sudah sangat jelas bagi orang yang ingin mengerjakannya. Namun keburukan, masih kabur dan sering tersembunyi. Oleh karena itu, seseorang yang cerdas mestilah benar-benar mempelajari apa itu keburukan beserta tokoh-tkohnya dan apa itu kemunafikan beserta tokoh-tokohnya.

0 komentar

Khalid bin Walid ‘Pedang Allah’ yang Tak Terkalahkan (bag. 3 – Selesai)


Pembebasan Irak

Setelah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniakan kemenangan pada kaum muslimin dalam memerangi orang-orang murtad dan orang yang enggan membayar zakat, Abu Bakar ash-Shiddiq menyadari bahwa bahaya besar yang selalu mengancam daulah Islam yang berada di perbatasan wilayah muslimin, yaitu Persia di Irak dan Romawi di daerah Syam. Oleh karena itu, ash-Shiddiq segera memerintahkan saifullah Khalid bin Walid untuk berangkat bersama pasukannya menuju Irak.

Sang pejuang Islam pun berangkat ke Irak. Ia mulai dengan operasi mengirim surat kepada seluruh gubernur bawahan Kisra dan wakil-wakilnya di berbagai kota dan pelosok daerah Irak. Ia ajak mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan masuk ke dalam Islam. Jika tidak mau, mereka mesti membayar jizyah atau pilihan terakhir yaitu perang.

 
;