Halaman

Selasa, 29 Januari 2013 0 komentar

ASAL MULA HIJBERS MALANG


Lia ZOYA, Pencetus Hijabers Community Malang



Beberapa dari Anda mungkin sudah mengenal, mendengar bahkan bergabung dengan Hijabers Community. Ini merupakan sebuah komunitas bagi para wanita muslim yang didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan khusus berkaitan dengan lifestyle.

Hijabers Community yang berdiri sejak tahun 2010 ini sudah hadir di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta. Dan pada 16 Oktober lalu, mereka sukses menggelar acara grand launching Hijabers Community Malang.
Sebanyak 150 orang memadati acara grand launching yang diadakan di Hall HX Mall Malang. Hijabers Malang hadir sebagai sebuah wadah bagi komunitas perempuan berjilbab untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa sampai ibu rumah tangga.
0 komentar

Menyempurnakan Wudhu

Bagi umat muslim yang melaksanakan shalat, berwudhu merupakan kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan. Tapi apakah kebiasaan berwudhu kita selama ini sudah benar menurut ajaran Rasulullah?

Berwudhu dalam ilmu fiqih masuk dalam bab al-Thaharah (penyucian rohani), seperti halnya tayammum, syarth, dan mandi junub. Tidak disebutkan Bab al-Nadhafah (pembersihan secara fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha mempertahankan keabsahan wudlunya. Oleh karenanya ketika wudhu seorang sahabat kurang sempurna, Rasulullah meminta sahabat tersebut untuk mengulang wudhunya.
0 komentar

Majelis Rasulullah SAW

Majelis Rasulullah SAW


Nama "Majelis Rasulullah." dalam aktifitas dakwah ini berawal ketika Hb Munzir Almusawa lulus dari Study-nya di Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai nabi saw yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasul saw sebagai Idola.
Imagehabib Munzir mulai berdakwah siang dan malam dari rumah kerumah di Jakarta, ia tidur dimana saja dirumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Hb Munzir memulai membuka Majelis setiap malam selasa *(mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis minggu-an setiap malam selasa), dan ia pun memimpin Ma'had Assa'adah, yang di wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah setahun, munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.
 
;